Senin, 31 Mei 2010

AUTISMA BISA SEMBUH?

Dulu, ada anggapan autisma tidak dapat “disembuhkan”. Ini karena dulu diduga penyebabnya adalah murni genetik. Selain itu anggapan keliru lainnya, gangguan di otak terjadi sebelum lahir, ada kelainan otak pada anak autis dan sampai saat ini tidak ada orang yang “sembuh” dari autisma.

Sekarang pendapat itu berubah. Gen saja tidak cukup mencetuskan autisma. Faktor lingkungan berperan dalam mencetuskan autisma, sehingga terjadi gangguan pada tubuh maupun otak yang lalu menimbulkan gangguan perilaku. Perubahan otak juga bisa terjadi setelah lahir, autisma memengaruhi otak dan tubuh. Gangguan pada tubuh dapat disembuhkan, dimana itu juga dapat memperbaiki fungsi otak. Selain itu, beberapa penemuan membuktikan banyak anak autis yang “menyembuh”.

Logikanya sederhana, jika semua gangguan di tubuhnya disembuhkan, maka otaknya akan berfungsi dengan baik. Hal yang penting dilakukan adalah diagnosis dini penyandang autisma. Karena semakin awal peyandang dideteksi, maka semakin baik anak kembali ke dalam jalur perkembangan normal. Selain itu, penatalaksaan penyandang juga harus komprehensif dan terpadu. Tidak cuma itu. Penyembuhan dan perbaikan juga tergantung dari banyak faktor, seperti berat/ringannya gangguan di otak, berat/ringannya gangguan, dan faktor lainnya.

Cuma perlu diingat, definisi sembuh di sini bukan berarti anak autis tiba-tiba berubah menjadi anak normal, melainkan anak autis dapat berkembang, berperilaku, berbicara, membina hubungan sosial, dan mengembangkan kemampuannya layaknya anak normal. Pada kondisi tertentu, di saat tertekan, misalnya, anak autis mungkin saja menunjukkan perilaku anehnya seperti berteriak, menari-nari di atas meja, atau mengamuk.

Selain itu, tidak ada terapi instan untuk menyulap anak autis menjadi normal. Yang ada, anak harus mendapatkan terapi selama bertahun-tahun, mengeluarkan dana, tenaga, dan biaya yang besar. Dengan cara itu, banyak anak autis yang mengalami perkembangan luar biasa.

http://www.enformasi.com/2010/05/terapi-untuk-anak-autis.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar