Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer.
Televisi digital diawali pada tahun 1980 dengan perkembangan dibidang teknologi televisi, yaitu televisi definisi yang atau HDTV. HDTV dikembangkan di Jepang, dan menjadi negara pertama untuk memulai siaran HDTV biasa pada tahun 1992. Televisi digital diluncurkan di Eropa Barat pada tahun 1998. Dalam beberapa tahun berikutnya sebagian besar negara Eropa memperkenalkan teknologi baru dan akhirnya menyebar di seluruh dunia. Luksemburg menjadi negara pertama untuk menyelesaikan peralihan digital, pada tahun 2006, dengan banyak orang lain yang direncanakan untuk tahun 2007 dan 2008. Digital peralihan di Inggris direncanakan untuk 2012.
Perkembangan TV digital di Indonesia
Industri televisi Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1962 dimulai dengan pengiriman teleks dari Presiden Soekarno yang berada di Wina kepada Menteri Penerangan Maladi pada 23 Oktober 1961. TVRI adalah stasiun televisi pertama yang berdiri di
Stasiun-stasiun televisi swasta memanfaatkan teknologi digital pada sistem penyiaran terutama pada sistem perangkat studio untuk memproduksi, mengedit, merekam, dan menyimpan program. Sementara itu penyelenggara televisi digital memanfaatkan spektrum dalam jumlah besar, dimana menggunakan lebih dari satu kanal transmisi. Pengiriman sinyal gambar, suara, dan data oleh penyelenggara televisi digital memakai sistem transmisi digital dengan satelit atau yang biasa disebut sebagai siaran TV berlangganan.
Transisi TV analog ke TVdigital
Transisi dari pesawat televisi analog menjadi pesawat televisi digital membutuhkan penggantian perangkat pemancar televisi dan penerima siaran televisi.
Tv analog
Agar dapat menerima penyiaran digital, diperlukan pesawat TV digital. Namun, jika ingin tetap menggunakan pesawat televisi analog, penyiaran digital dapat ditangkap dengan alat tambahan yang disebut kotak konverter (Set Top Box).
Ketika menggunakan pesawat televisi analog, sinyal penyiaran digital akan dirubah oleh kotak konverter menjadi sinyal analog. Dengan demikian pengguna pesawat televisi analog tetap dapat menikmati siaran televisi digital. Dalam proses transisi, operator televisi dan masyarakat mempunyai resiko berupa informasi mengenai program siaran dan perangkat tambahan yang harus dipasang tersebut. Bagi operator televisi, risiko kerugian berasal dari biaya membangun infrastruktur televisi digital terestrial yang relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan membangun infrastruktur televisi analog.
Sumber :
Digital cultures Understanding New Media Edited by Glen Creeber and Royston Martin
http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_digital
Tidak ada komentar:
Posting Komentar